cerpen ' Nandya 1




Cerpen
Nandya namanya…

“Suasana pagi menerpaku dan serasa membangkitkanku dari tidurku yang sangat lelah karena rutinitas yang sangat padat hari kemarin . Aku seorang Guru honor Sekolah Dasar  Swasta dan aku juga tercatat sebagai Mahasiswa  salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang berada di kota Makassar. Rutinitas keseharianku adalah menjadi pengajar di waktu pagi dan di sore hari gantian aku yang diajar karena pagi hari aku jadi Guru dan sore harinya  aku jadi Mahasiswa. Hari-hariku di liputi dengan kegiatan yang sangat padat tapi semangat hidupku selalu ada karena ingin kubuktikan kepada dunia bahwa wanita juga berhak memperjuangkan hidupnya, Iya kan.!!

Sepertinya Jam telah menunjukkan 07.15 itu tandanya? Aduh..aduh aku telat lagi deh bangunnya! aku akan harus mengajar! Kucepat bergegas ke kamar mandi, tak begitu lama aku kembali lagi ke kamarku dan langsung memakai pakaian dinasku yang sepertinya masih terlihat baru karena hari ini telah tiga bulan tepatnya aku memakainya.

Hari ini telah tiga bulan aku mengajar di SD SANGIRAN dan tau tidak?” hari ini pertama kalinya aku dapat gaji honorku yang dikeluarkan oleh dana BOS setiap tiga bulan sekali, gajinya sih cuma sedikit ‘maklum guru Honor! “Waktu pertama kali aku melihat uang gaji pertamaku sepertinya aku ingin menangis dan tidak percaya bahwa pengorbananku akhirnya dihargai “ Mama ..papa anakmu telah tahu lelahnya mencari nafkah” ucapku dalam hati.

Anak-anak didikku sepertinya terlihat bahagia semua hari ini ,mungkin karena mereka benar-benar bahagia ataukah diriku yang begitu bahagia sehingga semua terlihat bahagia, ‘maklum hari ini kan aku gajian’ he..he.“Bu..Guru..Bu Guru…,Aku tersentak mendengar suara  salah seorang  muridku memanggilku. Ada apa Anto? Bu Guru aku mau pipis.. oh..tahannya Anto aku gendong kamu ke toilet. Iya…iya Bu Guru. Aduh jadi Guru SD memang melelahkan karena bukan hanya kita memberikan pengajaran tapi kita juga harus mengurusi hal-hal seperti kencingnya, beraknya, aduh..aduh pusing! Tapi aku tetap tabah dan berkata dalam hatiku “ nanti kan! Aku juga punya anak, itung..itung lagi latihan” he..he.“ Awan sore bergerumul dan segera menutupi siang yang begitu panas hari ini. Aku sekarang ada di Kampus dan sedang menunggu Dosen yang hobinya terlambat melulu..

Nandya namaku, gadis imut sedikit bawel ciri-ciriku. Di kampus aku sedikit pemalu tapi sebenarnya sih aku seorang yang supel dan sedikit jago bikin humor. Aku selalu punya motto hidup “ Hadapilah semua dengan senyuman walaupun itu pahit” seperti lirik lagu ya!! “Aku punya senior di Kampusku yang senang aku temani ngobrol, aku akrab dengannya dan dia itu agak bawel juga, Namanya Rajab, seperti nama orang India ya! padahal dia itu asli Makassar, mungkin mamanya ngidam film India waktu dia masih jadi orok kali…he..he..hi..hoo..ho (aku ingat ketawa nenek sambil batuk).“ telah tujuh bulan kumengenal Rajab, aku rasa dia itu santun dan sangat bersahabat. Dia itu agak pintar menulis puisi dan aku kadang tidak percaya bila dia mengirim SMS kepadaku dengan kata-kata pujangganya,kata-katanya sangat menyentuh dan awalnya aku pikir dia itu adalah plagiator sejati tapi ketika aku coba check n’ ricek “ternyata dia itu benar-benar mampu membuat kata-kata yang ruuarr biaasa.., aku sungguh terkesima!!!

“ kemarin aku dengar dia akan pergi ke BantiMurung, itu loe tempat wisata yang berada di kota Maros Sul-Sel. Sepertinya dia akan berada disana selama tiga hari.”tau tidak ?aku rasa aku pasti akan kangen sama kakakku yang satu itu.“Tapi tau gak??? dua hari sebelum dia ingin berangkat dia sempat membodohi-bodohi diriku. Katanya seperti ini “Nan.. kakak mau pindah dari kampus ini soalnya aku telah membuat suatu kesalahan yang fatal dan sebagai ganjarannya aku harus pindah dari kampus ini karena kalau aku tetap tinggal disini pasti diriku akan dikeluarkan dari kampus ini.he…he kakak pasti bercanda deh? Iya khan? Dengan raut yang cukup sedih kumelontarkan kata-kata itu. Tapi ini harus terjadi Nan..maafkan kakak kalau tidak bisa menjadi kakak yang terbaik untukmu. Wajahku  lalu tertunduk murung kesedihan mencekamku dan kukatakan “kakak jangan pergi karena hanya kakak yang paling dekat dengan aku dan cukup mengerti kondisiku” apabila kakak bersikeras untuk pergi ,kakak akan aku benci dan jika ini semua bohong saya tidak akan mau bicara lagi dengan kakak. Tapi adik ini harus terjadi…sudah-sudah aku tidak mau lagi bicara dengan kakak.aku lalu meninggalkannya dengan wajah yang sangat benci.

“ sesampai dirumah ternyata kata-kata Rajab masih terngiang ditelingaku.aku sungguh tidak rela melepas kakakku yang selama ini cukup baik untukku. “Tidak..tidak kakak tidak boleh pergi “ kata-kata itu terus menyiksa pikiranku dan dalam hatiku lalu terucap” aku pasti akan rindu,rindu ½ mati…dan sekarang aku sadar bahwa ketika seseorang akan jauh dari kita maka disitulah kita akan sadar berapa penting dia buat kita dan kita akan selalu sibuk menilai siapa dirinya dalam hidup kita. Huh,,, aku tersadar dalam lamunanku ternyata ada benih-benih cinta telah menghinggapiku. Tidak…itu tidak boleh terjadi aku telah menpunyai pacar jadi jangan sampai aku jadi orang yang tidak setia” kukepalkan erat-erat tanganku dan terus mengucapkan itu dalam hati “ jangan…jangan.”


“Sore Nan indah menyapaku, tapi suasana di bundaran Kampus sepertinya enggan menyapaku.aku lama terduduk diam,terpaku pada gambar-gambar dalam khayalku. Sore itu tak kulihat wajahnya yang biasanya menyejukkan hati.OMG! aku telah dirasuki rasa rindu yang menggebu-gebu “Rajab…Rajab”nama  itu terus terngiang dalam benakku. Hari ini mungkin dia tidak datang karena mungkin dia ingin meninggalkan kampus ini lebih awal, ‘itu pikirku’.
“ puk..puk..aduh..aduh, sepertinya ada yang memukul pundakku. Dengan gesit kubalik wajahku…oh..kamu Rokhmat..ada apa Bang? “Eh.. kamu lihat Rajab? “Aku tidak lihat dia..memang kamu perlu apa? “aku mau pastikan dia besok jadi berangkat keMaros tidak.”oh..dia mau berangkat ke Maros ya? ya..iyalah khan ada pengkaderan disana,eh ‘Nan udah dulu ya! Rokhmat lalu pergi meninggalkanku dengan senyum kampungannya,” maklum wong desa”. Sekarang aku udah tau Rajab membodoh-bodohiku. “Awas ya! aku dapat” ucapku dalam hati yang paanaas…
“Sudah dua jam aku tunggu tapi wajahnya gak nongol-nongol…hanya giginya “Joe” teman sekampusku yang selalu nongol “maklum korban takdir”. Hati kini sudah tak tenang…paanas..” ah..tapi kulihat sekilas dari kejauhan wajah yang sangat kukenal, dia memcoba mendekatiku’ Bravo’ itu dia siRajab situkang kibul. Dia lalu mendekatiku dan seketika kupegang pundaknya lalu kukakatakan dengan lantang” jangan dekati aku lagi Pembohong…”.aku lalu pergi meninggalkanya dengan begitu sinisnya.
“ Rajab tertunduk murung menyesal telah berbohong. “Sebenarnya aku hanya ingin melihat reaksi dirimu Nandya,apakah kamu peduli dengan kepergianku…apakah ada jalan cinta buatku dan apakah aku sudah pantas memasuki hatimu.” ucap Rajab berkali-kali dalam dirinya. Rajab coba mengambil sebuah buku kecil dan coba menulis sebait puisi
Tuhan getarkan jiwanya dalam wajah cintaku”
Agar dunia tenang dan semua terlihat  indah
Karena Kuyakin dia itu adalah takdirku
“ Rajab coba mengambil HP yang ada disakunya, HP yang begitu tua untuk zaman se-modern ini. Dia coba mengirimkan pesan-pesan maaf tapi dia coba beberapa kali SMSnya tidak mampu terkirim. Dia coba chek pulsa kartunya’aduh..pulsaku habis.! Dasar siRajab sudah kecewa miskin lagi.

“tapi dia coba bangkit lalu sadar bahwa dia besok dia harus berangkat ke Maros untuk pengkaderan salah organisasi yang ada dikampusnya.

“Awan bergerumul kembali,cerah tak datang hari ini karena sepertinya akan turun hujan. Tak terasa sudah tiga hari aku ada di Maros dan ini adalah hari terakhirku berada di Maros. “sadarku menggelitik..eh aku mau coba belikan ole-ole buat Nandya sebagai tanda maafku, mumpung aku abis minjam uang ama temanku. Kulihat gelang indah dihiasi kupu-kupu yang harganya sekitar sepuluh ribuan. Aku lalu membeli gelang itu.

“ Sore datang..kusekarang berada di Kampus. Kulirik sana-sini mencari temannya Nandya untuk bisa kutitipkan ole-ole buat Nandya. Di ole-ole itu bukan hanya gelang tapi ada sebait kata maaf yang kusisipkan dalan selembar kertas
 “ Ragukan mentari tak akan bersinar,Ragukan pula malam tak berbintang tapi jangan pernah Ragukan aku dan seutuhnya diriku meminta maaf yang tulus kepadamu”

“ hari berganti, suasana cerah terlihat. kudengar-kudengar ole-oleku telah sampai kepadanya dan kata temannya dia tersenyum ketika menerimanya. “oh..berarti ini energi positif bagiku. Kulihat Nandya ada dibundaran kucoba mendekatinya. Dia diam tanda malu-malu…lalu kucoba bicara “Nan” apa kakak sudah dimaafkan?…beberapa menit kumemandangnya, dia diam …lalu diam  dan seketika dia tersenyum lalu mencubit-cubit perutku dengan keras…lalu aku tahu dia telah memaafkanku.

“ pagi yang tenang diruang kamarku yang begitu kecil, suasana pagi ini agak mendukung perasaan yang begitu bahagia mungkin karena senyum Nandya dikala sore kemarin membuatku bertanya mungkin ini saatnya aku mengungkapkan perasaan yang mendalam ini dan aku sedikit gembira karena kemarin aku dengar dari ‘Ayu’ teman dekatnya Nandya bahwa Nandya telah memutuskan hubungannya dengan Farid. Farid itu adalah saingan terberatku untuk mendapatkan Nandya,soalnya dia itu GoodLooking, Borjuis dan Satu lagi dia itu satu tempat kelahiran dengan Nandya. Nandya orang ‘Pinrang’ itu loe salah satu tempat di Sulawesi selatan yang belum terpetakan..uupss.!!! dan disana ada kebiasaan yang mengikat orang-orang Pinrang yaitu adatnya yangselalu menginginkan anak-anaknya ketika memilih pasangan mereka harus menikah dengan orang Pinrang juga. “sekarang aku semakin takut saja untuk mengungkapkan perasaan ini tapi itu khan adat kuno lagian Nandya khan Mahasiswa seharusnya dia harus lebih intelek memandang sesuatu dan Aku ‘Rajab’ punya semangat ‘45’…rawe….rawe…rantas malang…malang butung…maju teruus..

“ Pakaianku telah rapi dan aku terlihat lebih bersih dari hari- hari sebelumnya”maklum abis pake luluran kakak perempuanku”. Kadang aku percaya pada teori bahwa “ketika kita ingin bertemu seseorang yang yang dicintai pasti kita akan tampil sesempurna mungkin padahal cinta khan suci tidak butuh produk kemunafikan”
Aduh..aduh tapi tak usah dipikirkan teori itu yang jelasnya sore aku harus menyatakan cintaku.

“ Kampus disore ini kelihatan sepi, udara begitu mendinginkanku padahal terik matahari begitu menyengat…tubuhku terus gemetar karena hari ini adalah hari dimana aku ingin menyatakan cinta. Hari ini layaknya hari dimana bom nuklir dijatuhkan di Hirosima, semua rakyat dicekam ketakutan…

“Aku telah mengirimkan SMS ke Nandya agar dia bisa datang kekampus lebih awal. Mataku tajam menatap segala arah dan sepertinya bangunan tua Kampusku ini akan menjadi saksi kebodohan seseorang anak manusia ketika ingin menyatakan perasaannya. Dari kejauhan terlihat gadis yang begitu mempesonaku menyapaku dan tak begitu lama dia telah berada disampingku. Ada apa kak dan apa kakak ada yang penting yang ingin dibicarakan?...ya..ya.. aa..ada yang ingin kakak ingin katakana tapi Nan jangan marah ketika mendengar ini ya? tergantung apa dulu…memangnya apa Kak?...Seandainya aku berada dipinggir Pantai Nan, terus aku membuat kerajaan-kerajaan dari pasir dan isi kerajaan-kerajaan itu adalah harapan-harapanku dan aku ingin memberikan pilihan buatmu yaitu dua pilihan. Pertama kamu menjadi tembok atau benteng yang akan menjaga Kerajaaan pasir itu serta harapan-harapanku yang kedua kamu menjadi ombak yang begitu dahsyat yang dapat menghancurkan segala harapan-harapanku. Sekarang manakah yang kamu pilih ‘Nan?apa sih maksud kakak?..begini ‘Nan aku ingin menjagamu…maukah kamu menjadi seseorang yang penting dalam hidupku?...tapi kakak sungguh-sungguh dan kenapa bisa kakak suka sama saya?...’Nan aku tidak bisa menceritakan kenapa ini bisa terjadi dan kakak sungguh-sungguh. Begini kak saya tidak bisa jawab ini sekarang tapi tunggu saja SMSku ntar malam,kalaupun tidak ada berarti ‘tidak’..okey kakak aku masuk kuliah dulu ya!

“ Perasaanku sekarang lega telah menyatakan perasaan ini tapi satu yang menggajal dalam hatiku ‘kenapa ya Nandya tidak menjawab sekarang??’ tapi aku teringat kata-kata temanku “wanita itu selalu munafik mengungkapkan perasaannya,semoga saja itu benar…sahutku dalam hati.“ Malam telah datang dan Aku  telah menunggu empat jam sambil beberapa kali mengecek HPku tapi belum ada pesan yang masuk. Malam semakin larut tepatnya jam dua belas kurang sepuluh menit dan sepertinya harapanku telah pupus…Aku lalu megelus-ngelus dada dan mencoba tabah. Kuggerakkan badanku untuk pergi merebahkanku tubuhku..tapi…deriiing…deri..ring..ring.HPku berbunyi, secepat mungkin kuambil HPku lalu aku tekan dan ada pesan yang masuk “ Kak maafkan adinda sepertinya aku tidak bisa menolak kakak menjadi seseorang yang istimewa dihatiku” aku terima kakak. Buarr…aku tersentak kaget, bahagia merasuki hatiku,sepertinya ini adalah pesan dari surga buatku dan minggu 20 maret tepat pukul dua belas aku telah menjalin hubungan dengan Nandya.


“ Satu minggu pertama aku telah begitu dekat dengan Nandya, begitu banyak kalimat cinta telah kuucapkan. Rasanya aku berada dititik pusat kebahagian cinta dan aku berharap semoga hubungan ini terus berlanjut.

“Tak terasa telah setahun aku menjalin cinta, banyak kenangan telah terukir seperti ketika Nandya ingin pulangkerumah pasti dia mencium tanganku…aduh begitu indahnya! Ada juga cerita ketika kita duduk sama-sama disebuah kios pedagang kaki lima yang menjajakan es kelapa kopyor,disana kita beli satu buah kelapa lalu kita minum dengan bersama-sama dan ada juga kisah ketika Nandya menjenguk aku ketika aku sakit sambil nangis-nangis melihat keadaanku yang sakit parah diwaktu itu. Dan yang paling lucu ketika kita jalan bersama ada pengendara yang ugal-ugalan ingin menabrak kami dan kita serentak menghindar lalu dari kejauhan aku lihat pengendara itu hilang keseimbangan dan bruk..bruk pengendara itu jatuh di got..he…he..kita berdua serentak tertawa dan aku lalu cubit hidungnya karena saking gemesnya aku lihat ketawanya tapi gara-gara aku cubit hidungnya Dia terkena Flu selama seminggu dan dia sempat memusuhiku selama seminggu“ Tuhan jangan biarkan ini semua berlalu aku ingin tetap begini”.

“ Sore di bundaran kampusku, telah tiga hari aku tidak melihat Nandya..rasanya rindu sekali..tapi dia selalu SMS aku katanya dia sibuk dirumahnya karena ada sesuatu yang dia kerjakan. Riing…Ring..HPku bordering, oh telepon dari Om ‘Burhan’ itu loe Omnya Nandya yang cukup akrab denganku. Dia mengundangku kerumahnya dan dia berkata bahwa nanti malam ada pesta pertunangan dirumahnya. Aku lalu terpikir kapan ya aku melamar Nandya padahal aku sudah berjanji untuk berkomitmen utuh. Ah..tapi kuliah saja belum kelar bagaimana mau melamar.

“ malam telah tiba. Aku telah siap kerumah Om ‘Burhan. Dengan pakaian seadanya aku berangkat dengan motor bututku.
Sesampai disana kulihat begitu ramai tapi belum kulihat pasangan yang bertunangan malam ini. Samar-samar dari dekat kulihat kedua pasangan keluar dari pintu ruang tengah dan “astaga…aku istigfar beberapa kali…aku coba menahan diri dan tak percaya yang kulihat “Nandya dan Farid” yang bertunangan malam ini. Kucepat bergegas keluar, kunaik kemotorku dan kutancap gas secepat-cepatnya.

“ sesampai dirumah, aku langsung merebahkan tubuhku.Tubuhku terasa lemah, kesedihan mencekam, neraka sepertinya begitu Nampak nyata. Lalu kuucap “ Tuhan mengapa ini terjadi” ketakukan yang selama ini yang telah kupikirkan sejak pertama aku ingin menyatakan cinta, itu semua terjadi.

“ pagi datang begitu cepat, aku coba mengambil HPku dan menghubungi Nandya untuk dapat kejelasan akan hal ini. Setelah beberapa kali mencoba tapi dia tidak mengangkat teleponku tapi beberapa saat kemudian pesan muncul di HPku, pesan dari Nandya “ Kak jngan hubngi aku lgi tiga bulan kedpan aku akn menikah. Kak pernikahanku ini bkn aku yg menginginkan tp adat daerah yang tak bs  aku tolak.Maafkan sy dan terima kasih atas semuanya. Aku lalu membalas SMSnya “ aku bagai gembala yg mmimpikn bidadari,bidadari hdir mnyenngkan ht, sjenak gembala mrs bahagia tapi sktka gembala tersdr bhw dia hny gembala bodoh dan membiarkan putri pergi kedunia nyatanya.“ Aku terbujur kaku, sudah dua minggu aku tidak masuk kuliah. Aku coba membangunkan diriku, aku harus kuliah karena aku sekarang telah semester akhir. Walaupun kekecewaan telah mencekamku tapi kucoba tetap angkuh untuk hidup.
“ Tak terasa besok aku sudah diwisuda dan aku mendapatkan nilai yang cukup bagus. Nandya tak pernah kulihat lagi walaupun aku masih berharap dia tetap hadir dan setiap aku mengingatnya sepertinya mataku selalu berkaca-kaca.
 “ Kubuka pintu kamarku dan sepertinya terlihat sebuah kertas tebal yang tergeletak dimejaku, kertas itu seperti sebuah Undangan. Kucoba membukanya lalu aku tersentak undangan dari “Nandya dan Farid” pada tanggal 20 maret. Tanggal itu sama dengan tanggal dimana aku pertama kali aku menjalin hubungan dengan Nandya. Sepertinya dunia ini sangat kejam padaku, aku coba menahan tangis tapi tak terbendung juga…air matapun jatuh dari pipiku.sejak kuterima undangan itu aku tak pernah mendengar namanya lagi.
“ Tak terasa 18 tahun telah berlalu,umurku sekarang telah menginjak 41 tahun sekarang. “ janggutku telah memanjang dan menjuntai hingga leherku, dandanan telah berubah. Aku telah memakai celana kain yang tidak sampai ujung kaki -kira-kira 15 cm dari ujung kaki.

“Ustad…Ustad…sepertinya ada yang memanggilku..ada apa Rokmat? Ustad tidak kepengajian? Oh..iya, ini aku sekarang siap-siap. Makasih ya udah mengingatkan.“ sekarang aku telah dipanggil ustad. Dan aku juga telah menjadi seorang penulis. tapi diumurki yang 41 tahun aku belum menikah, karena aku belum punya pengganti seperti Nandya, kenangan-kenangan cintaku denganya selalu mengusikku hingga sekarang dan walaupun aku tak tahu dimana dia sekarang tapi aku selalu mencoba untuk menunggunya…dan air mataku jatuh setiap kulihat fotonya yang telah usang .


BY: Hajat AR

Komentar

  1. The Perfect Casino: Top Offers & Bonuses at
    The Best septcasino Casino Offers. Casino Bonuses & Promotions. With febcasino an emphasis 바카라 사이트 on casino games, https://tricktactoe.com/ the gambling industry is expected to explode deccasino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer